Tim PKM-RE Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman berhasil mengembangkan Microfluidic Paper-based Analytical Device (µPAD) terintegrasi nanopartikel perak sebagai alat deteksi cepat kontaminasi Arsen dalam air minum. Tim ini diketuai oleh Ines Naila Defa dengan beranggotakan 3 mahasiswa Farmasi lainnya, yakni Gian Maharani Putri, Diaz Mahendra Mukti, dan Afza Afandra Hanandika Rafifi. Mereka menyebut timnya dengan nama “Arsitect”, menggabungkan beberapa kata penting dalam risetnya, “Arsen”, “Silver”, dan “Detection”.
Ketua Tim Arsitect mengungkapkan bahwa daerah pertambangan yang dekat dengan pemukiman, memungkinkan Arsen mencemari sumber mata air yang digunakan warga untuk konsumsi sehari-hari. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 140 juta orang dari 70 negara mengonsumsi air yang terkontaminasi Arsen (>10 ug/L). Kontaminasi Arsen dalam air minum, khususnya arsen trioksida merupakan ancaman bagi kesehatan manusia. Arsen dengan jumlah sedikit saja, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam jangka panjang. Hal inilah yang menjadi latar belakang keempat mahasiswa tersebut mengembangkan detektor kontaminasi Arsen dalam air minum di bawah bimbingan Dr.nat.techn. apt. Hendri Wasito, M.Sc.
Tahap penelitian ini meliputi sintesis dan karakterisasi nanopartikel perak, fabrikasi µPAD terintegrasi nanopartikel perak, evaluasi kinerja metode deteksi kolorimetri Arsen, dan aplikasi uji deteksi kolorimetri Arsen. Produk yang dihasilkan dari riset ini adalah kit deteksi Arsen berupa µPAD terintegrasi nanopartikel perak dan ketika ditetesi air yang terkontaminasi Arsen akan mengalami perubahan warna. Tim Arsitect berharap hasil risetnya dapat menjadi inovasi dalam kontrol kualitas air minum, sehingga masyarakat terhindar dari toksisitas Arsen yang membahayakan kesehatan. Sukses untuk Ines dan Tim.
#UnsoedMajuTerus #MerdekaMajuMendunia #PKM2024