Visiting Scientist Dosen Farmasi UNSOED di Jerman

Visiting Scientist oleh Dr.rer.nat. apt. Harwoko, M.Sc. di Justus-Liebig University (JLU), Giessen, Jerman

Resistensi antimikroba merupakan tantangan kesehatan global yang telah diprioritaskan oleh World Health Organization (WHO) agar segera ditangani. Di usianya yang ke-59, UNSOED mengusung slogan “Merdeka, Maju dan Mendunia dalam Mencapai Visinya.” Tagline mendunia ditunjukkan dengan contoh kolaborasi penelitian bersama ilmuwan kelas dunia, ialah Dr.rer.nat. apt. Harwoko, M.Sc. yang sejak 12 September 2022 lalu menjadi visiting scientist di Justus-Liebig University (JLU), Giessen, Jerman. Dosen dari Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (FIKes UNSOED) ini berkolaborasi dengan Prof. Dr. Till Friedrich Schaeberle dari JLU yang mendalami riset tentang penemuan antibiotik baru dari bahan alam, terutama yang bersumber dari laut.

Selama hampir 2 bulan, Dr.rer.nat. apt. Harwoko, M.Sc. bersama grup risetnya meneliti tentang bakteri yang bersimbiosis dengan spons dan sedimen sebagai sumber antibiotik baru melalui integrasi pendekatan genomik dan metabolomik. Proyek riset ini dimulai tahun 2022 dan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui skema penelitian dasar kompetitif nasional, sekaligus didukung oleh UNSOED pada skema riset International Research Collaboration (IRC) dan in kind dari kolaborator di Jerman.

Sebagai visiting scientist, Dr.rer.nat. Harwoko dan tim telah melakukan penelitian awal di UNSOED berupa kultivasi dan ekstraksi dari 3 (tiga) strain bakteri simbion spons dan sedimen laut yang dikoleksi dari Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Papua Barat. Dalam riset ini telah diproduksi ratusan ekstrak bakteri yang dikultur dalam berbagai media cair maupun padat dengan menerapkan strategi OSMAC (One Strain MAny Compounds), dan dilakukan ko-kultivasi di Laboratorium Bioteknologi Kelautan FPIK UNSOED. “Proyek ini melibatkan mahasiswa dari Jurusan Farmasi dan Ilmu Kelautan untuk berkontribusi sebagai bagian dari kerja praktik ataupun tugas akhir mereka yang berupa skripsi”, ujar ketua tim riset sekaligus Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker ini.

Selama riset di Jerman telah dilakukan pengukuran sampel menggunakan LC-HRMS (micrOTOF-Q II) untuk mengetahui profil metabolit dari masing-masing ekstrak, dilanjutkan dengan analisis molecular networking untuk semua sampel. Selain itu, dilakukan skrining bioaktivitas melalui High-Throughput Screening (HTS) untuk mengevaluasi efek penghambatan ekstrak terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Secara paralel, di UNSOED juga dilakukan uji bioaktivitas terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif lainnya dengan metode difusi agar.

Menariknya di Jerman, monitoring kemajuan riset dikelola langsung oleh Prof. Till selaku Kepala Departemen Natural Products melalui pertemuan rutin mingguan. Group meeting dilaksanakan secara hybrid ataupun daring tiap Jum’at pagi bersama dengan para kolega di JLU dan Institut Fraunhofer IME Giessen. Dr.rer.nat.apt. Harwoko, M.Sc merasa senang bisa belajar hal-hal baru dan terlibat langsung dalam riset penemuan dan pengembangan obat baru, terutama antibiotik dari mikroorganisme laut melalui aplikasi bioteknologi dan analisis instrumental (modern). “Saya bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan ini, sebab dapat berkolaborasi di lingkungan akademia yang kondusif, kooperatif, dan suportif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) melalui riset”, pungkas alumni Jerman ini.

Kolaborasi merupakan salah satu kunci utama meraih kesuksesan dalam hal apapun di era kekinian. Senada dengan quote dari Ryunosuke Satoro bahwa “Individually, we are one drop. Together, we are an ocean.”, pengembangan riset nasional memerlukan kolaborasi lintas sektoral dan multidisipliner agar civitas academica UNSOED mampu berkontribusi dalam kemajuan IPTEK.

#UNSOED merdeka, maju, mendunia (HW)

  • Partner links